Datang bukan sekadar mengeluh, para mahasiswa membawa aspirasi yang menyentuh jantung persoalan pendidikan di daerah. Dua tuntutan utama mereka: pengakuan status permanen bagi lima titik asrama mahasiswa dan peluncuran program beasiswa layaknya program “1.000 Sarjana” yang sukses dijalankan di Kabupaten Balangan.
“Kami datang dengan penuh harapan, bukan hanya suara,” tegas Ketua Umum IKMA Tanah Bumbu, Muhammad Fajriannur.
Ia memaparkan, dari lima asrama mahasiswa asal Tanah Bumbu yang tersebar di Kalimantan Selatan, hanya dua yang sudah berstatus permanen. Sisanya masih menggantung nasibnya. Fasilitas dasar seperti air PDAM , listrik, dan internet pun belum sepenuhnya terpenuhi.
“Jika asrama sudah menjadi aset daerah, maka sudah selayaknya fasilitas penunjangnya juga ditanggung oleh pemerintah,” tambah Fajriannur. (her)
0 Komentar