Hal itu terpantau di Pasar Ampera Simpang Empat, Kabupaten Tanahbumbu.
Menurut pedagang beras di Pasar Ampera Toni, sejak awal tahun terjadi kenaikan namun saat ini harganya tidak kunjunbg alami penurunan.
Saat ini, beras Banjar yang mengalami kenaikan ada beberapa jenis, seperti Beras Siam yang harga awalnya Rp 55.000 sampai Rp 60.000 pergantang (5 liter), naik menjadi Rp 60.000 sampai Rp 65.000 pergantang.
Beras Unus yang harganya Rp 65.000 sampai Rp 70.000 pergantang kini naik menjadi Rp 70.000 sampai Rp 75.000 pergantang dan Beras Mayang dari harga Rp 75.00 sampai Rp 80.000 per gantangnya.
Selain beras banjar katanya, beras jawa yang ia jual juga ikut naik seperti Beras Ketan, dimana normalnya harga beras ketan ini di angka sekitar Rp 50.000 ribu pergantang kini juga turut naik menjadi Rp 75.000 pergantang.
Kenaikan ini katanya cukup signifikan dari awal tahun lalu, hingga ke angka Rp 75. 000 itu, ia menyebut tidak tahu lagi untuk harganya apakah akan naik lagi menjelang ramadhan ini.
Kemudian Beras Sulewesi juga ikut naik dimana harganya normalnya di bawah angka Rp 40.000 pergantang kini naik menjadi Rp 45.000 sampai Rp 50.000.
Dikatakan oleh dia untuk stok diperkirakan akan tetap ada sampai hari raya Idul Fitri mendatang.
“Kemarin sebelum Ramadhan sempat sekali beras masuk, alhamdulillah kemungkinan aman sampai hari raya,” ungkap dia.
Untuk penurunan harga sendiri ia sudah mendapatkan info, katanya akan ada penurunan namun ia tidak dapat memastikan kapan itu akan terjadi.
“Kalau untuk penurunan sudah ada pang dapat infonya, tapi belum tahu berapa besarnya,” katanya.
Ia mengharapkan ketika dekat lebaran nanti Harga Beras turun terutama beras Sulawesi. Karena beras lokal dan beras Sulawesi juga peminatnya tapi karena harganya tinggi sementara pembelinya jadi berkurang.
“Kalau bisa harganya turun. Soalnya, pembeli juga berkurang,” pungkasnya
0 Komentar