Sebuah pola berbentuk baju Adat yang sedang dihasilkan beberapa peserta didik tunarungu dari Siswa siswi SMPLB dan SMALB di Ruang kelas tersebut.
salah satu guru pendamping yang selalu setia mendampingi mereka. Dengan sabar, guru tersebut memberikan arahan dan petunjuk kepada anak didiknya yang sedang menyelesaikan kerajinan tangan.
penyandang tunarungu, maka cara menyampaikannya juga tidak sama dengan peserta didik reguler yang mengenyam pendidikan di sekolah pada umumnya.
Kepala Sekolah SLBN Tanah Bumbu Sri Harimuti, S.Pd. atau akrab di sapa dengan Ibu Menik "mengatakan "Mendidik anak-anak berkebutuhan khusus butuh kesabaran dan ketelatenan, apalagi kalau mengajari mereka membuat kerajinan tangan. Dibutuhkan cara-cara khusus agar mereka bisa cepat paham," kata Menik.
kami menyadari, menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda sudah menjadi bagian dari risiko yang harus ia hadapi sebagai seorang guru di sekolah luar biasa.
Tak hanya merajut, para siswa yang terdapat di ruangan tersebut ada pula yang mengerjakan kerajinan keterampilan membuat Kripik dari singkong dan keterampilan tata boga lainnya.
tirai pintu atau jendela yang yang terbuat dari sedotan plastik. Selain itu, ada pula yang membuat kerajinan membatik sampai tata rias kecantikan.
Kualitas dari kerajinan yang dihasilkan masing-masing anak berbeda, tergantung dari kemampuan mereka. Selain tingkat kerapian, waktu yang dibutuhkan setiap anak dalam mengerjakan kerajinan juga berbeda-beda.
"Lantaran mereka tunarungu, maka kemampuan mereka dalam mengerjakan dan menerima petunjuk yang diberikan guru berbeda-beda. Ada yang cepat paham atas petunjuk yang disampaikan guru, tetapi ada pula yang lambat dan butuh waktu untuk mencerna petunjuk itu," ungkap Menik.
Selain itu ada pula Kesenian mengenal alat musik yang di mainkan dari siswa dan siswi SLB Negeri Tanah Bumbu mulai dari alat musik Organ, Drumer, Guitar Rebana Marawis dan Alat musik tradisional calung dan Angklung.
Menurut Menik dengan cara seperti ini, diharapkan para peserta didik memiliki kemampuan yang matang dalam membuat sebuah kerajinan tangan. bermain musik, menjahit dan membatik "Jadi kemampuannya tidak setengah-setengah, tetapi mereka benar-benar mampu membuat kerajinan "hal tersebut bertujuan untuk memberi bekal keterampilan dan menyiapkan kemandirian untuk bekal siswa dan siswi di tengah tengah masyarakat nantinya tutup Menik.
0 Komentar