Kapolres Kotabaru melalui Kapolsek Kelumpang Barat IPTU Hendrie Ade A.S membenarkan, bahwa korban JHN (40) diduga serangan jantung.
“Kamis 21 September 2023 sekira pukul 08.50 Wita, Polsek Kelumpang Barat menerima laporan dari salah satu karyawan PT Sumber Daya Energi (Qinfa Minning) yang juga teman dari korban JNH,” ungkapnya.
Korban merupakan salah karyawan PT Sumber Daya Energi Qinfa Minning (Tambang 2) yang kini menetap menjadi warga Desa Magalau Hulu RT. 04 Kecamatan Kelumpang Barat. Sebelum didapati rekan korban Aldo, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 00.30 Wita.
“Yang mana saat itu rekan korban Aldo meminta izin kerja untuk melaksanakan kegiatan Blasting (Tambang 2-Site B) kepada Korban JNH (40). Kebetulan korban menjabat sebagai Seat Koordinator Blasting. Namun saat itu korban tindak merespons dan tim tetap berangkat ke lokasi,” bebernya.
Hingga pukul 04.00 Wita, Aldo tak kunjung mendapat respons dari korban JHN. Merasa curiga, Aldo kemudian kembali ke Mess untuk mengecek JHN, namun rekan-rekan karyawan sudah banyak berada di Mess.
“Setelah dilakukan pengecekan oleh Aldo bersama rekannya mendapati korban dalam posisi telungkup di atas lantai Mess, dengan kondisi tangan yang sudah membiru dan kaki pucat,” ungkapnya.
Setelah mengetahui keadaan korban, Aldo langsung memanggil rekannya Yosan Nugraha (adik korban) bersama rekan lainnya untuk melakukan pengecekan kondisi korban yang sudah terbujur kaku. Selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Pos Security dan Polsek Kelumpang Barat.
“Begitu menerima laporan, jajaran Polsek Kelumpang Barat turun dan mengevakuasi korban untuk dibawa menuju Klinik Suaka Insan Desa Magalau Hulu untuk pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.
Sesampainya di klinik dan diperiksa lebih lanjut, korban diduga meninggal dunia akibat serangan jantung.
“Hasil pemeriksaan tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban,” pungkasnya.
0 Komentar