BANJARMASIN, kontak24jam.Net - Jelang Musim Kemarau saat ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Kalimantan menjadi wilayah dengan titik panas imbas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terbanyak di Indonesia. Data itu diperoleh BMKG dari sejumlah satelit yang diambil oleh BRIN per 6 September 2023.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Data BMKG menunjukkan terdapat 1.148 titik panas di Kalimantan. Sebanyak 19 di antaranya berskala rendah, 1.117 skala sedang dan 12 titik panas lainnya berskala tinggi.
Lalu, di Sulawesi ditemukan 234 titik panas dengan rincian, 27 titik panas skala rendah, 202 skala rendah dan 5 skala tinggi. Sementara itu di Papua dan Maluku terdapat 139 titik panas. Dari jumlah itu, sebanyak 4 di antaranya merupakan titik dengan skala rendah, 133 sedang dan 2 skala tinggi.
Sebelumnya, BNPB mencatat terdapat 499 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang Januari hingga Agustus 2023. Jumlah kejadian karhutla tahun ini menjadi yang terbanyak sejak 2020.
BNPB, BMKG dan KLHK mempunyai pernyataan yang serupa terkait penyebab karhutla yakni karena adanya fenomena el-nino.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan pada tiga tahun lalu bencana yang mendominasi adalah banjir, cuaca ekstrem, dan longsor akibat pengaruh La Nina atau kemarau basah.
Kini, fenomena El Nino atau kemarau kering menyebabkan peningkatan karhutla di sejumlah wilayah. (her)
0 Komentar