Dan harapan mereka sedikit membuncah seusai seminar akhir kajian percepatan Calon Daerah Otonom Baru (CDOB) Tanah Kambatang Lima di gedung BRIDA Kalsel, Banjarbaru, Rabu (30/08/23) lalu
Dikutip Radar Banjarmasin, Minggu (03/09/23) "Ketua Tim Percepatan CDOB Tanah Kambatang Lima, Rabbiansyah optimistis pemekaran ini segera terwujud.
Sebagai putra daerah asli kelahiran Tanah Kambatang Lima, ia miris melihat tidak meratanya pembangunan di Kotabaru.
“Kenapa kami menuntut adanya pemekaran ini? Karena lambatnya pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, layanan administrasi kependudukan, kesehatan, pendidikan, perizinan, dan perpajakan di daerah kami,” ungkapnya.
Diceritakannya, sejak dulu masyarakat Tanah Kambatang Lima selalu kesusahan dalam mengurus apapun. Lantaran jauhnya ibu kota kabupaten yang berada di seberang Pulau Laut.
Selain itu, Tanah Kambatang Lima merupakan daerah penyangga ibu kota baru, Nusantara. Mengingat posisinya yang berbatasan dengan Kaltim.
Maka mereka harus segera menyiapkan diri. “Proses demi proses telah dilalui, Rabu kemarin kami selesai menyeminarkan hasil kajian penelitian Universitas Lambung Mangkurat,” bebernya.
Hasil kajian ULM, perjuangan pemekaran layak diteruskan. Sebab, pertama, kabupaten induk yang ditinggalkan takkan dimiskinkan. Kedua, pemekaran ini disetujui 99 persen masyarakat CDOB.
Langkah berikutnya akan dibentuk kesepakatan bersama Bupati Kotabaru. Baru bupati yang mengusulkan ke gubernur, kemudian pemprov yang mengusulkan ke Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.
“Bagi warga kami, solusi terbaik saat ini adalah pemekaran,” tegasnya.
Terpisah, anggota DPD RI dari Kalsel, Habib Banua yang kebetulan berkunjung Kotabaru mengungkap, ia sudah berulang kali berdikusi dengan tim percepatan CDOB.
“Sebagai perwakilan Kalsel, saya melihat kesungguhan masyarakatnya. Habib sangat mendukung mendukung Tanah Kambatang Lima ini dimekarkan,” ujarnya.
Tentu saja, meski didukung DPD, tim percepatan pemekaran harus menyiapkan segala persyaratan untuk mempermudah proses verifikasi di pusat.
“Intinya, untuk DPD sudah clear, Habib perwakilan Kalsel mendukung,” jaminnya.
Mendengar itu, Khairul Sani, warga Desa Pantai, Kelumpang Selatan yang juga Sekretaris tim percepatan CDOB, sangat senang mendengar kabar baik ini.
“Selama ini kami merasa dianaktirikan. Khususnya untuk pembangunan jalan. Padahal, 48 persen PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kotabaru itu disumbang daerah kami,” katanya.
Kawasan ini dinamai Tanah Kambatang Lima, sebab daratan ini dialiri lima sungai besar yang hulunya berada di Pegunungan Meratus dan muaranya berada di Teluk Pamukan dan Kelumpang. Lima sungai ini mengaliri 12 kecamatan.
(RBJM)
0 Komentar