“Pelabuhan Tongkang yang dulunya dipakai bongkar muat barang oleh PT. Kodeco lebih dikenal masyarakat lokal dengan sebutan “Pelabuhan Batang” dan saat ini perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi lagi,” kata Ashari warga simpang Empat yang juga salah satu pengunjung Pelabuhan batang tersebut.
Dikatakannya setelah PT. Kodeco lama tidak beroperasi kini pelabuhan tersebut dijadikan tempat santai masyarakat untuk menikmati pemandangan Pulau Sewangi dan pemandangan laut sambil mencicipi beragam jajanan.
Beragam makanan dan jajanan khas daerah Sulawesi seperti “Pisang Gapit” hingga jajanan Angkiran bermacam macam makanan cemilan dan mainan Anak-anak.
Para pengunjung yang datang selain berwisata kuliner juga bisa mengabadikan momen tersebut dengan cara berfoto yang di belakangnya berlatar kapal besar yang bersabndar di pelabuhan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, lambat laun wisata Pelabuhan Batang menjadi salah satu alternatif wisata baru. Hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah pengunjung yang terus bertambah, dan banyaknya jumlah para penjaja kuliner di tempat tersebut.
“Sebelumnya hanya ada berapa penjual kuliner. Saat ini di wisata Pelabuhan Batang ada sekitar 20-30 bahkan lebih penjaja kuliner dengan berbagai macam jenis makanan ringan dan minuman,” ujarnya.
Selain bertambahnya jumlah penjaja kuliner saat ini juga banyak penyedia berbagai mainan bagi anak-anak, sehingga suasana sore di wisata Pelabuhan Batang menjadi ramai.
Pada hari biasa jumlah pengunjung mencapai 400 pengunjung setiap harinya, akan tetapi kalau ahir pekan atau hari libur lainnya mencapai 400-700 pengunjung.
“Para Pengunjung mulai datang sekitar pukul 15.00 – 18.00 wita, dan wisata ini hanya bisa dinikmati pada sore hari hingga menjelang senja,” paparnya. (her-ktk24)
0 Komentar