Atas capaian itu, Kabupaten Tanah Bumbu menempati posisi pertama dari 13 kabupaten atau kota dengan perolahan sementara sebesar 76,39 persen.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tanah Bumbu, Andrianto Wicaksono melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Informasi Hj. Zainab Burkani, mengatakan terkait dengan investasi tersebut Tanah Bumbu menjadi kabupaten/kota tertinggi di Kalimantan Selatan.
“Realisasi investasi di Tanah Bumbu tahun 2022 meningkat dari tahun 2021. Saat itu, realisasi investasi hanya Rp 1,8 triliun,” ungkap Zainab ketika dikonfirmasi Goodnews.co.id di kantornya, Senin (3/10/2022) siang.
Dia menjelaskan, realisasi investasi pada tahun 2022 berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Lebih lanjut disebutkannya, realisasi investasi di Tanah Bumbu berasal dari beberapa sektor. Mulai dari investasi sektor pertambangan, kelapa sawit, transportasi, hotel, restoran, pariwisata, kesehatan hingga perdagangan.
“Animo berinvestasi di daerah berimbas pada laju pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Sebagai langkah strategis untuk mewujudkan target investasi, DPMPTSP Tanah Bumbu terus berupaya melakukan sistem jemput bola dan promosi mengenalkan potensi daerah. Dengan demikian investor yang hendak menanamkan modalnya memahami gambaran umum tentang potensi investasi di Bumi Bersujud.
Zainab berharap, besarnya investasi yang masuk ke Tanah Bumbu dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
Berikut capaian realisasi sementara investasi di lima daerah tertinggi berdasarkan rilis data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan:
1. Tanah Bumbu Rp 1,76 triliun (76,39 persen).
2. Banjarbaru Rp 339 milyar (62,59 persen).
3. Banjarmasin Rp 1,16 triliun (49,44 persen).
4. Tanah Laut Rp 854 milyar (45,92 persen).
5. Kotabaru Rp 1,03 triliun (44,60 persen). (Red)
0 Komentar