TANAH BUMBU, kontak24jam.Net - Kejadian longsornya jalan Poros Nasional di KM.171 Desa Satui Barat Kabupaten Tanah Bumbu terus menjadi sorotan publik.
Kejadian longsornya jalan Nasional yang sekarang viral disebut tragedi KM.171 Satui Barat, selain menyebabkan ribuan pengguna jalan terhambat arusnya karena antrian kemacetan yang panjang untuk melewati jalan cadangan tepat disamping badan jalan yang longsor, juga menyebabkan 23 Kepala Keluarga yang bermukim di sekitar kawasan tersebut menjadi korban. Saat ini kondisi pemukiman 23 Keluarga tersebut telah tidak bisa didiami lagi karena kondisinya rusak parah.
Tragedi KM 171 Satui Barat dituding akibat dari dampak aktifitas pertambangan batubara yang sangat dekat dengan jalan poros Nasional dan pemukiman masyarakat.
Menyoroti hal itu, ketua umum Ormas Barisan Muda Kalimantan, Agus Rismalian Nor, S.H. Kembali angkat bicara, Senin (10/10/2024). Agus mengatakan tragedi KM.171 Satui Barat adalah bukan bencana alam, tapi melainkan dari dampak tindakan yang diperbuat sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan.
Dalam hal penanganan dampak kerusakan lingkungan yang terjadi, Agus juga menilai selayaknya menjadi perhatian Pemerintah Pusat, "Tragedi KM.171 Satui Barat ini diduga kuat disebabkan oleh adanya perbuatan yang mengarah kepada kejahatan lingkungan, pemerintah pusat harus respon dengan kejadian ini, jangan sampai muncul korban jiwa akibat kondisi lingkungan yang sudah tidak aman bagi masyarakat yang bermukim maupun para pengguna jalan yang melintas" papar advokat muda ini.
Lebih jauh, Agus yang merupakan lawyer dari warga korban terdampak itu meminta Presiden RI untuk datang melihat ke lokasi KM.171 Desa Satui Barat. Menurutnya, saat ini setidaknya ada ribuan jiwa yang hak azasi nya diduga telah dirampas akibat tragedi KM.171 Satui Barat. "Ada informasi Presiden Jokowi akan ke Kalsel untuk membuka MTQ Nasional pada tanggal 12 Oktober nanti, saya berharap Presiden Jokowi bisa menyempatkan waktu untuk melihat langsung ke lokasi tragedi KM.171 Satui Barat" tutupnya.
0 Komentar