BATULICIN, Kontak24jam.Net – Tiga perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Selatan yakni PT. Adisurya Cipta Lestari, PT. Batulicin Agro Sentosa dan PT. Kodeco Agrojaya Mandiri belum lama ini telah menerima sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).
Adapun sertifikat ini diserahkan langsung oleh dua Lembaga Sertifikasi Internasional yaitu Bureu Veritas (BV) dan TSI Internasional dalam acara yang digelar di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, 21 Maret 2022 lalu.
Kegiatan ini dihadiri Gubernur Kalsel H. Sahbiri Noor, Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah , serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia.
Menurut, Agus Dwi Wahyono, selaku Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kab. Tanah Bumbu, saat dikonfirmasi pada Selasa (22/3/2022), menyampaikan apresiasi atas capaian yang telah diraih oleh Tiga unit usaha Eshan Agro Sentosa (EAS) Group tersebut.
Ia menjelaskan bahwa Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) adalah sistem usaha di bidang perkebunan kelapa sawit yang layak ekonomi, layak sosial, dan ramah lingkungan didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian sejak tahun 2009 ini ditujukan agar membuat minyak kelapa sawit dari Indonesia memiliki daya saing yang besar di pasar global.
Dengan adanya sertifikat ISPO ini dianggap memberikan kelayakan dan kepantasan terkait sistem bubidaya kelapa sawit di Indonesia yang sesuai dengan standar internasional.
“Manfaat bagi perusahaan tentu memudahkan untuk melakukan pemasaran dengan harga standar nasional. Sementara bagi masyarakat hal ini memberikan gambaran bahwa perusahan tersebut melakukan pengelolaan dan pembangunan dengan berdasarkan ramah lingkungan dan pelayanan terhadap masyarakat dan sesuai standar,” jelas Agus.
Sementara itu Bupati Tanah Bumbu Abah Zairullah sempat menyinggung hal ini saat membuka kegiatan Musrenbang RKPD Tahun Rencana 2023 di Gedung Mahligai Bersujud.
Menurut Bupati, sertifikasi yang dilakukan kepada tiga perusahaan tersebut membuat Kabupaten Tanah Bumbu menjadi indikator dan barometer kepada Pemerintah Pusat terkait keamanan dan potensi pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, terlebih dengan keberadaan Tanah Bumbu yang berbatasan langsung dengan daerah Ibu Kota Negara yang baru.
Abah Zairullah juga meyakini bahwa keberadaan industri ini dapat menjadi salah solusi untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di daerah seperti permasalahan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan lain sebagainya. (Red)
0 Komentar